BALI SUARA MERDEKA - Episode kali ini dimulai degan Dutta berjalan mendekati jendela, Dutta merasa lega telah menceritakan semuanya kepada Seema sehingga Seema tidak salah paham dengan sikapnya selama ini.
Dutta memandang ke depan matanya silau melihat cahaya, pandangannya masih kabur, semua masih terlihat samar-samar di kamarnya.
Seema masih terlihat sedih memikirkan perkataan Dutta padanya, Seema teringat pada pamannya lalu dia mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi pamannya.
Baca Juga: Sinopsis Nakusha, Dutta Sangat Merindukan Nakusha 'Aku Ingin Melihat Wajahmu Saat Mataku Terbuka'
Namun ponselnya tidak aktif, Seema mencoba menghubungi seorang rekan kerja mereka dan menanyakan pamannya.
Lalu pria itu berkata Canda Jaskar telah membunuhnya dan sekarang Jaskar sedang mencarimu dan pria itu.
Seema terkejut mendengar berita itu, Seema mendekati Dutta dan berkata Dutta kita harus pergi secepat mungkin.
Dutta pun mengikuti apa yang diperintahkan oleh Seema dan mereka berdua keluar dari rumah penginapan itu.
Nakusha masih tetap bertahan menunggu Dutta di Kuil itu, seorang wanita mendekatinya dan berkata nak kau belum makan apapun sejak tadi malam, setidaknya makanlah sesuatu.
Nakusha menolaknya lalu wanita lain berkata kau ingin pergi ke Siram Nagar bukan ikutlah denganku.
Nakusha berkata tidak Bibi, aku tidak akan pergi karena tempat ini adalah tujuanku, suamiku ada di sini.
Sementara itu Seema menuntun Dutta dan mereka berjalan melewati kuil, lalu Seema berkata Dutta aku telah berdoa dan meminta bantuan Dewi.
Artikel Terkait
Sinopsis Nakusha, Nakusha DIBURU Sudarshan, Untungnya Diselamatkan Seema dan Satu Mobil dengan Dutta
Sinopsis Nakusha : Bom Meledak Pada Mobil Dutta ? Dutta Mendorong Baji untuk Menyelamatkan Dirinya
Sinopsis Nakusha : PENGHIANAT Kala Tak Peduli pada Jaskar, Warga Bersumpah akan Menemukan Pembunuh Dutta
Sinopsis Nakusha : TAK PUAS, Kala dan Sudarsan Berniat Membunuh Baji karena Dianggap Berbahaya untuk Mereka
Sinopsis Nakusha, Dutta Sangat Merindukan Nakusha 'Aku Ingin Melihat Wajahmu Saat Mataku Terbuka'